“Orang yang hanya dianggap baik ketika ia menuruti kemauan orang lain, sejatinya tidak dipandang sebagai manusia, melainkan sebagai alat permainan.” –Plato
Kutipan Plato ini mengajarkan bahwa nilai seorang manusia tidak boleh hanya diukur dari seberapa patuh ia pada keinginan orang lain.
Jika kebaikan seseorang hanya diakui ketika ia mengikuti perintah atau memenuhi harapan pihak lain, maka ia tidak diperlakukan sebagai individu yang bebas, melainkan sekadar alat atau mainan yang dipakai untuk kesenangan mereka.
Filsuf Yunani ini mengingatkan bahwa kemanusiaan sejati terletak pada kebebasan berpikir, kebebasan bertindak, dan keberanian untuk menentukan pilihan sendiri, bukan hanya pada kepatuhan membabi buta.
Versi Puitis:
Bila kebaikanmu hanya dipuji
saat kau tunduk pada kemauan mereka,
maka kau bukan lagi jiwa merdeka
melainkan wayang digerakkan dalang.Sejati manusia bukanlah boneka,
tapi nyala api yang memilih jalannya sendiri
meski angin dunia berusaha memadamkan.