Mengenal Lebih Dekat Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka: Konsep, Fungsi, dan Contoh Nyata di Sekolah

Perangkat Ajar

sekdik.com – Jika kamu seorang guru, dosen, atau pemerhati pendidikan, pasti sudah tidak asing dengan istilah “perangkat ajar”. Sejak diterapkannya Kurikulum Merdeka, istilah ini makin sering terdengar di rapat guru, pelatihan, bahkan grup WhatsApp sekolah. Tapi sebenarnya, apa itu perangkat ajar Kurikulum Merdeka? Apakah sama dengan RPP yang dulu kita kenal?

Bayangkan kamu akan mengajar dengan konsep yang lebih bebas dan menyenangkan. Tidak lagi terikat format yang kaku, tapi tetap memiliki arah pembelajaran yang jelas. Nah, di sinilah perangkat ajar berperan penting: ia menjadi panduan yang fleksibel untuk membimbing guru mencapai tujuan belajar siswa secara bermakna.

Download Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka Deep Learning

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka Deep Learning, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Perangkat Ajar SD

  • Kelas 1 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 2 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )

Perangkat Ajar SMP

  • Kelas 7 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 8 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 9 ( UNDUH DI SINI )

Perangkat Ajar SMA

  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Perangkat Ajar Berdasarkan Mata Pelajaran

  • Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  • Biologi ( UNDUH DI SINI )
  • Ekonomi ( UNDUH DI SINI )
  • Fisika ( UNDUH DI SINI )
  • Geografi ( UNDUH DI SINI )
  • Informatika ( UNDUH DI SINI )
  • IPA ( UNDUH DI SINI )
  • IPAS ( UNDUH DI SINI )
  • Kimia ( UNDUH DI SINI )
  • Matematika ( UNDUH DI SINI )
  • PAI & BP ( UNDUH DI SINI )
  • PJOK ( UNDUH DI SINI )
  • PPKN ( UNDUH DI SINI )
  • Prakarya ( UNDUH DI SINI )
  • Sejarah ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Teater ( UNDUH DI SINI )
  • Sosiologi ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka?

Secara sederhana, perangkat ajar adalah seluruh dokumen, bahan, alat, atau media yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.

Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar tidak hanya sekadar administrasi guru, tetapi sebuah alat refleksi dan eksplorasi pembelajaran. Perangkat ajar memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan kegiatan belajar sesuai konteks siswa, karakter sekolah, dan lingkungan sekitar.

Menurut Kemendikbudristek (2022), perangkat ajar terdiri atas tiga komponen utama:

  1. Modul Ajar
    Dokumen pembelajaran yang memuat tujuan, langkah-langkah kegiatan, serta asesmen pembelajaran. Modul ajar menggantikan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dulu digunakan pada Kurikulum 2013.
  2. Buku Teks (Siswa dan Guru)
    Buku menjadi salah satu sumber belajar utama yang disediakan oleh pemerintah. Namun guru tetap boleh menambah referensi dari sumber lain sesuai kebutuhan siswa.
  3. Capaian Pembelajaran (CP)
    CP berisi kompetensi yang perlu dicapai peserta didik dalam satu fase belajar. Ia menggantikan KD (Kompetensi Dasar) pada kurikulum sebelumnya.

Dengan tiga komponen tersebut, perangkat ajar menjadi kerangka komprehensif untuk memastikan pembelajaran tidak kehilangan arah, namun tetap memberi kebebasan pada guru untuk berinovasi.

Fungsi dan Tujuan Perangkat Ajar dalam Kurikulum Merdeka

Banyak guru yang menganggap perangkat ajar hanya sekadar syarat administrasi. Padahal, fungsi perangkat ajar jauh lebih strategis.

Beberapa fungsi utamanya antara lain:

  1. Sebagai Peta Jalan Pembelajaran
    Perangkat ajar membantu guru merancang kegiatan belajar yang sistematis dari awal hingga akhir. Dengan demikian, setiap kegiatan pembelajaran memiliki arah yang jelas menuju capaian pembelajaran.
  2. Sebagai Alat Refleksi dan Evaluasi
    Guru dapat meninjau apakah kegiatan belajar telah efektif dan relevan. Dari sini, guru bisa memperbaiki strategi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
  3. Sebagai Media Inovasi
    Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas. Guru bisa mengembangkan perangkat ajar sesuai konteks lokal, budaya, dan minat siswa. Misalnya, menggunakan kearifan lokal sebagai sumber belajar di modul ajar.
  4. Sebagai Dasar Asesmen Formatif dan Sumatif
    Perangkat ajar membantu guru menentukan metode penilaian yang tepat—apakah berbentuk observasi, portofolio, proyek, atau ujian tertulis.

Menurut Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar, 2023), guru yang menggunakan perangkat ajar berbasis kebutuhan siswa terbukti mampu meningkatkan student engagement hingga 38% dibandingkan pendekatan konvensional.

Perbedaan Perangkat Ajar dan RPP

Salah satu pertanyaan paling umum dari guru adalah: “Apakah perangkat ajar itu sama dengan RPP?” Jawabannya: tidak sama, tetapi masih berkaitan.

AspekRPP (Kurikulum 2013)Perangkat Ajar (Kurikulum Merdeka)
FokusAdministrasi pembelajaranProses pembelajaran yang fleksibel
FormatTerstruktur, ada kolom wajibBebas, menyesuaikan kebutuhan guru
KomponenTujuan, langkah, penilaianTujuan, asesmen, diferensiasi
Tujuan utamaMemenuhi standar dokumenMenumbuhkan karakter dan kompetensi

Perangkat ajar tidak mengikat guru pada format tertentu, melainkan pada substansi. Artinya, selama tujuan dan proses pembelajaran tercapai, guru bebas berkreasi dalam penyusunan modulnya.

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar

Agar perangkat ajar mudah digunakan, biasanya ia disusun dengan struktur berikut:

  1. Identitas Modul
    Berisi nama sekolah, mata pelajaran, kelas, fase, dan alokasi waktu.
  2. Tujuan Pembelajaran
    Disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan diturunkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih spesifik.
  3. Profil Pelajar Pancasila
    Setiap modul ajar diharapkan menumbuhkan elemen karakter Pancasila, seperti gotong royong, bernalar kritis, atau mandiri.
  4. Kegiatan Pembelajaran
    Langkah-langkah kegiatan belajar dari pendahuluan, inti, hingga penutup. Di sini guru dapat menggunakan model seperti Project Based Learning, Discovery Learning, atau Inquiry Learning.
  5. Asesmen
    Meliputi asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif untuk mengukur pemahaman siswa secara utuh.
  6. Lampiran dan Sumber Belajar
    Dapat berupa lembar kerja siswa (LKS), bahan bacaan, atau tautan multimedia pendukung.

Contoh Perangkat Ajar di Sekolah

Untuk memberi gambaran, berikut contoh sederhana perangkat ajar Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran PPKn kelas 8 SMP:

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menjelaskan pentingnya nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    1. Menonton video tentang keberagaman budaya di Indonesia.
    2. Diskusi kelompok tentang pengalaman toleransi di lingkungan sekitar.
    3. Membuat poster kampanye “Sekolah Ramah Semua”.
  • Asesmen: Penilaian proyek berdasarkan kreativitas dan nilai kolaboratif.

Contoh di atas menunjukkan bahwa perangkat ajar tidak hanya mengajarkan teori, tetapi menumbuhkan sikap dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata.

Prinsip Pengembangan Perangkat Ajar

Agar efektif, pengembangan perangkat ajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

  1. Berorientasi pada Siswa (Student Centered Learning)
    Guru bukan satu-satunya sumber ilmu. Siswa diajak aktif mencari, menganalisis, dan menyimpulkan informasi sendiri.
  2. Fleksibel dan Kontekstual
    Pembelajaran bisa disesuaikan dengan situasi lokal, teknologi yang tersedia, dan minat siswa.
  3. Inklusif dan Adaptif
    Perangkat ajar harus bisa digunakan oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
  4. Berbasis Proyek dan Refleksi
    Proyek membantu siswa mengaitkan teori dengan praktik, sedangkan refleksi membantu mereka memahami proses belajar itu sendiri.

Tantangan Guru dalam Mengembangkan Perangkat Ajar

Meski konsepnya menarik, banyak guru masih mengalami kesulitan dalam penyusunan perangkat ajar. Beberapa tantangan umum antara lain:

  • Kurangnya pelatihan teknis. Banyak guru belum terbiasa menyusun modul ajar berbasis diferensiasi.
  • Keterbatasan waktu dan sumber daya. Menyiapkan perangkat ajar memerlukan riset dan kreativitas ekstra.
  • Belum adanya budaya kolaborasi. Padahal, perangkat ajar lebih baik dikembangkan secara tim dalam satu komunitas belajar.

Namun kabar baiknya, Kemendikbudristek telah menyediakan banyak perangkat ajar contoh (sample) di platform Merdeka Mengajar, yang bisa diunduh dan dimodifikasi oleh guru sesuai kebutuhan sekolah masing-masing.

Strategi Efektif Membuat Perangkat Ajar

Agar perangkat ajar benar-benar fungsional dan tidak hanya formalitas, guru bisa mengikuti beberapa langkah praktis berikut:

  1. Mulai dari Capaian Pembelajaran (CP). Tentukan dulu kompetensi apa yang ingin dicapai siswa.
  2. Rancang pengalaman belajar. Susun aktivitas yang mendorong eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi.
  3. Gunakan sumber belajar beragam. Tidak harus dari buku, bisa dari lingkungan sekitar, video, atau wawancara langsung.
  4. Gunakan format sederhana. Fokus pada substansi, bukan jumlah halaman.
  5. Lakukan refleksi. Setelah digunakan, evaluasi apa yang bisa diperbaiki untuk siklus berikutnya.

Dengan strategi ini, perangkat ajar bukan lagi dokumen administratif, tapi bagian dari perjalanan belajar yang hidup.

Dampak Positif Perangkat Ajar terhadap Pembelajaran

Berdasarkan riset oleh Balitbangristek (2023), sekolah yang menerapkan perangkat ajar Kurikulum Merdeka secara konsisten menunjukkan peningkatan:

  • Motivasi belajar siswa naik sebesar 35%
  • Keterlibatan aktif dalam diskusi naik 42%
  • Nilai rata-rata asesmen formatif meningkat 27% dalam satu semester

Angka ini memperlihatkan bahwa perangkat ajar yang disusun dengan baik bukan hanya bermanfaat bagi guru, tetapi benar-benar berdampak pada kualitas belajar siswa.

Perangkat Ajar Bukan Sekadar Dokumen

Pada akhirnya, perangkat ajar adalah jantung dari Kurikulum Merdeka. Ia bukan sekadar kumpulan kertas atau file digital, melainkan wujud dari filosofi pendidikan yang memberi ruang bagi kemerdekaan berpikir.

Guru yang memahami makna perangkat ajar tidak hanya mengajar, tapi membimbing. Tidak hanya memberi tugas, tapi menumbuhkan potensi. Dengan perangkat ajar yang fleksibel dan kontekstual, pembelajaran menjadi lebih hidup, relevan, dan menyenangkan bagi siswa.

Kurikulum Merdeka memberi kebebasan, tapi juga tanggung jawab. Dan perangkat ajar adalah jembatan untuk mewujudkan merdeka belajar yang sesungguhnya di kelas.

Pos terkait