Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 4 SD/MI (CP 2025/2026) Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 4

sekdik.com – Bayangkan suasana kelas di mana setiap anak bisa belajar sesuai kecepatannya, memahami konsep dengan mendalam, dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Inilah yang ingin dicapai melalui perangkat ajar Deep Learning untuk Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka 2025/2026.

Deep Learning di sini bukan sekadar istilah teknologi, tetapi filosofi pembelajaran yang mengedepankan pemahaman bermakna (meaningful learning), kolaborasi, dan eksplorasi konsep. Siswa tidak lagi sekadar menghafal, melainkan mampu mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.

Bacaan Lainnya

Melalui perangkat ajar ini, guru dibekali panduan yang komprehensif untuk menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, dan berpusat pada peserta didik sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) terbaru 2025/2026.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 4 SD/MI (CP 2025/2026

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 4 SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  • Biologi ( UNDUH DI SINI )
  • Ekonomi ( UNDUH DI SINI )
  • Fisika ( UNDUH DI SINI )
  • Geografi ( UNDUH DI SINI )
  • Informatika ( UNDUH DI SINI )
  • IPA ( UNDUH DI SINI )
  • IPAS ( UNDUH DI SINI )
  • Kimia ( UNDUH DI SINI )
  • Matematika ( UNDUH DI SINI )
  • PAI ( UNDUH DI SINI )
  • PJOK ( UNDUH DI SINI )
  • PPKN ( UNDUH DI SINI )
  • Prakarya ( UNDUH DI SINI )
  • Sejarah ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Teater ( UNDUH DI SINI )
  • Sosiologi ( UNDUH DI SINI )

Konsep Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka 2025/2026 menekankan pada pembelajaran yang adaptif dan fleksibel. Deep Learning di tingkat SD berfokus pada tiga hal penting:

  1. Pemahaman Konsep yang Mendalam
    Siswa diajak memahami hubungan antar konsep melalui kegiatan observasi, eksperimen, dan refleksi. Misalnya, dalam pelajaran IPA, mereka tidak hanya tahu bahwa tumbuhan butuh air, tetapi juga memahami bagaimana proses fotosintesis bekerja dan dampaknya bagi ekosistem.
  2. Penerapan dalam Konteks Nyata
    Pembelajaran diarahkan pada pengalaman autentik. Guru menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari, seperti menghitung luas kebun sekolah untuk pelajaran Matematika atau menulis pengalaman liburan dalam Bahasa Indonesia.
  3. Integrasi Teknologi dan Kolaborasi
    Teknologi bukan lagi alat tambahan, tetapi bagian dari strategi belajar. Misalnya, siswa menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif untuk memecahkan masalah bersama secara daring.

Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dan teknologi dapat meningkatkan retensi konsep hingga 60% lebih efektif dibanding metode konvensional.

Komponen Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 4 SD/MI

Perangkat ajar Deep Learning yang disusun untuk Kurikulum Merdeka 2025/2026 terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Modul Ajar (RPP+)
    Modul ajar dirancang fleksibel, memuat Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), asesmen formatif dan sumatif, serta aktivitas belajar berbasis proyek.
    Contoh: Dalam tema “Cinta Lingkungan”, siswa diajak membuat kompos dari sisa makanan rumah tangga.
  2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
    LKPD berfungsi sebagai panduan eksplorasi konsep dan refleksi diri. Siswa belajar sambil menulis, menggambar, atau bereksperimen.
  3. Media Ajar Digital
    Menggunakan platform seperti Canva Edu, Wordwall, dan Quizizz yang diadaptasi untuk mendukung pembelajaran aktif.
  4. Asesmen Autentik
    Guru menilai bukan hanya dari hasil tes, tetapi juga dari proses berpikir, kerja sama, dan kreativitas siswa.
  5. Refleksi Guru dan Siswa
    Setiap akhir pembelajaran disertai kegiatan refleksi yang membantu guru menilai efektivitas metode, dan siswa menilai pengalaman belajarnya.

Integrasi Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026

Capaian Pembelajaran (CP) terbaru menekankan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills – HOTS). Pada Kelas 4 SD/MI, setiap mata pelajaran memiliki target capaian yang dapat disinergikan dengan pendekatan Deep Learning.

  • Bahasa Indonesia: Siswa mampu menulis teks deskriptif dan naratif dengan struktur logis dan kosa kata kaya.
  • Matematika: Siswa memahami konsep pecahan, bangun datar, dan pengukuran dengan pendekatan kontekstual.
  • IPA: Siswa mampu menjelaskan hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya dengan model sederhana.
  • IPS: Siswa mengenali karakteristik wilayah Indonesia dan nilai-nilai sosial budaya.
  • PPKn: Siswa menunjukkan sikap tanggung jawab, toleransi, dan kepedulian sosial.
  • Seni Budaya dan Prakarya: Siswa mengekspresikan ide melalui karya seni dan proyek sederhana.

Semua CP tersebut disusun agar saling terhubung dan mendukung kemampuan berpikir kritis serta kreatif, sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.

Strategi Inovatif dalam Pembelajaran Deep Learning

Untuk menerapkan Deep Learning secara efektif di Kelas 4, guru dapat menggunakan beberapa strategi berikut:

  1. Project-Based Learning (PjBL)
    Siswa belajar melalui proyek nyata, seperti membuat kampanye hemat energi di sekolah.
    Hasil riset Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menunjukkan bahwa model PjBL mampu meningkatkan motivasi belajar hingga 85% pada siswa SD.
  2. Inquiry-Based Learning
    Siswa diajak bertanya, mencari jawaban, dan menemukan konsep secara mandiri. Misalnya, “Mengapa daun berubah warna saat kering?”
  3. Collaborative Learning
    Pembelajaran berbasis kelompok dengan tujuan bersama. Anak belajar mendengar pendapat orang lain dan mengambil keputusan bersama.
  4. Blended Learning
    Kombinasi pembelajaran tatap muka dan digital. Guru dapat menggunakan platform seperti Google Classroom untuk berbagi materi dan tugas.

Contoh Penerapan: Tema “Peduli terhadap Makhluk Hidup”

Pada tema ini, pembelajaran dirancang agar siswa tidak hanya memahami pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mengalami langsung prosesnya.

  • Kegiatan Awal: Guru memutar video tentang daur hidup kupu-kupu dan mengajak siswa berdiskusi.
  • Kegiatan Inti: Siswa melakukan observasi di taman sekolah dan mencatat jenis serangga yang ditemukan.
  • Kegiatan Penutup: Siswa menulis laporan dan membuat poster kampanye “Jaga Alam, Jaga Kehidupan”.

Dari satu tema ini, kompetensi Bahasa Indonesia, IPA, dan Seni Budaya bisa tercapai secara terpadu.

Manfaat Perangkat Ajar Deep Learning bagi Guru dan Siswa

  1. Bagi Guru
    • Panduan yang jelas dan mudah diterapkan.
    • Mendukung fleksibilitas dan kreativitas dalam mengajar.
    • Membantu asesmen berbasis proses dan hasil belajar.
  2. Bagi Siswa
    • Belajar lebih menyenangkan dan bermakna.
    • Meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi.
    • Menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi.

Tantangan dan Solusi dalam Penerapan

Meski inovatif, penerapan Deep Learning di sekolah dasar memiliki beberapa tantangan, seperti keterbatasan fasilitas digital dan kesiapan guru. Namun, ada solusi yang dapat diterapkan:

  • Pelatihan Guru Berkelanjutan:
    Melalui program Merdeka Mengajar, guru mendapatkan akses modul pelatihan online gratis.
  • Pemanfaatan Teknologi Gratis:
    Banyak platform edukatif seperti Kahoot!, Canva Edu, dan Padlet yang dapat digunakan tanpa biaya.
  • Kolaborasi Komunitas Guru:
    Guru dapat bergabung dengan komunitas belajar di daerah masing-masing untuk berbagi ide dan pengalaman.

Menyiapkan Generasi Cerdas dan Adaptif

Perangkat ajar Deep Learning Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka 2025/2026 bukan sekadar kumpulan dokumen, melainkan panduan revolusioner yang menuntun guru menciptakan pengalaman belajar yang autentik, mendalam, dan menyenangkan.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan karakter, empati, dan kecakapan hidup abad ke-21. Guru menjadi fasilitator pembelajaran yang memberdayakan, bukan sekadar penyampai informasi.

Pendidikan bukan lagi tentang seberapa cepat anak bisa menjawab soal, melainkan seberapa dalam mereka memahami dunia dan berkontribusi di dalamnya. Dengan perangkat ajar Deep Learning, langkah menuju masa depan pendidikan yang cerdas, inklusif, dan humanis kini semakin nyata.

Pos terkait