Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5 SD/MI (CP 2025/2026) Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5

sekdik.com – Ketika teknologi mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak, pembelajaran di sekolah juga harus beradaptasi. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk berinovasi dan menerapkan pembelajaran berbasis Deep Learning, bukan sekadar hafalan atau latihan soal rutin.

Di sinilah pentingnya perangkat ajar Deep Learning Kelas 5 SD/MI yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) terbaru tahun 2025/2026.

Bacaan Lainnya

Guru kini tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga fasilitator yang menuntun peserta didik berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Melalui perangkat ajar yang tepat, proses belajar di kelas menjadi lebih kontekstual, bermakna, dan menyenangkan.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5 SD/MI (CP 2025/2026

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5 SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  • Biologi ( UNDUH DI SINI )
  • Ekonomi ( UNDUH DI SINI )
  • Fisika ( UNDUH DI SINI )
  • Geografi ( UNDUH DI SINI )
  • Informatika ( UNDUH DI SINI )
  • IPA ( UNDUH DI SINI )
  • IPAS ( UNDUH DI SINI )
  • Kimia ( UNDUH DI SINI )
  • Matematika ( UNDUH DI SINI )
  • PAI ( UNDUH DI SINI )
  • PJOK ( UNDUH DI SINI )
  • PPKN ( UNDUH DI SINI )
  • Prakarya ( UNDUH DI SINI )
  • Sejarah ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Teater ( UNDUH DI SINI )
  • Sosiologi ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Deep Learning dalam Pembelajaran SD?

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukanlah tentang kecerdasan buatan atau algoritma komputer, melainkan pendekatan belajar yang mendalam. Peserta didik tidak hanya menghafal konsep, tetapi memahami hubungan antar-pengetahuan dan menerapkannya dalam situasi nyata.

Sebagai contoh, ketika siswa belajar tentang energi dalam IPA, mereka tidak sekadar tahu bahwa listrik menyalakan lampu. Mereka diajak bereksperimen, menganalisis sumber energi, dan memahami dampaknya terhadap lingkungan.

Pendekatan Deep Learning ini sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran berbasis proyek (PjBL).

Komponen Utama Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5

Perangkat ajar yang dirancang dengan prinsip Deep Learning mencakup beberapa komponen utama, antara lain:

  1. Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026
    Setiap mata pelajaran di Kelas 5 mengacu pada CP terbaru yang menyesuaikan perkembangan kognitif dan sosial emosional anak. Guru perlu menyesuaikan setiap modul ajar agar tujuan pembelajaran tercapai secara utuh.
  2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
    ATP membantu guru memetakan urutan capaian belajar siswa dari awal hingga akhir semester. Penyusunannya harus mengalir logis, saling berhubungan, dan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
  3. Modul Ajar Deep Learning
    Modul ini berisi skenario pembelajaran lengkap yang dapat diterapkan guru di kelas. Mulai dari tujuan, aktivitas, sumber belajar, hingga asesmen formatif dan sumatif.
  4. Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5)
    Kegiatan proyek menjadi jantung Deep Learning. Melalui proyek, siswa belajar berkolaborasi, berpikir kritis, dan menunjukkan empati sosial.
  5. Asesmen Otentik
    Penilaian dalam Deep Learning tidak hanya melalui tes tertulis. Guru juga menilai melalui portofolio, observasi, jurnal refleksi, dan hasil karya nyata siswa.

Struktur Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 5

Perangkat ajar yang baik dirancang dengan struktur yang jelas agar mudah digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Berikut strukturnya:

  • Identitas Modul Ajar (Nama mata pelajaran, kelas, fase, semester, alokasi waktu)
  • Kompetensi Awal dan Profil Pelajar Pancasila
  • Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
  • Pemetaan Materi dan Aktivitas Belajar
  • Kegiatan Pembelajaran
    • Pembuka: apersepsi dan motivasi belajar
    • Inti: eksplorasi konsep melalui kegiatan diskusi, eksperimen, atau proyek
    • Penutup: refleksi dan evaluasi diri
  • Asesmen dan Refleksi
  • Sumber Belajar dan Media Pendukung

Perangkat ajar Deep Learning juga sebaiknya dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS), rubrik penilaian, dan media interaktif berbasis digital seperti video atau simulasi online.

Contoh Implementasi: Pembelajaran Deep Learning di Kelas 5

Bayangkan seorang guru IPA mengajak siswa untuk mengeksplorasi tema “Daur Air dan Kelestarian Lingkungan”.

Alih-alih hanya membaca buku teks, siswa diajak:

  • Mengamati fenomena hujan dan meneliti bagaimana air diserap tanah;
  • Membuat miniatur sistem daur air di kelas;
  • Berdiskusi tentang dampak penebangan hutan terhadap siklus air;
  • Menyusun laporan ilmiah sederhana;
  • Menyajikan hasil penelitian mereka di depan kelas.

Dengan model ini, siswa tidak hanya memahami konsep “daur air” tetapi juga memiliki keterampilan ilmiah, kerja tim, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Itulah esensi pembelajaran mendalam.

Keunggulan Perangkat Ajar Deep Learning

Berdasarkan hasil penelitian Balitbang Kemendikbud (2023), model pembelajaran berbasis Deep Learning dapat meningkatkan retensi pengetahuan hingga 42% lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis sebesar 37%.

Beberapa keunggulan lainnya meliputi:

  • Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pengalaman nyata.
  • Mendorong kolaborasi antar siswa.
  • Mengembangkan kemampuan reflektif dan metakognitif.
  • Menumbuhkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seperti gotong royong dan mandiri.

Integrasi Teknologi dalam Perangkat Ajar

Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar. Perangkat ajar Deep Learning Kelas 5 dapat mengintegrasikan beberapa aplikasi edukatif seperti:

  • Canva atau Google Slides untuk membuat media presentasi interaktif.
  • Wordwall, Quizizz, atau Kahoot untuk asesmen berbasis game.
  • Google Classroom atau Moodle untuk pengumpulan tugas digital.

Integrasi teknologi ini tidak hanya mempermudah guru, tetapi juga membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan digital siswa.

Strategi Guru dalam Menerapkan Deep Learning

Agar perangkat ajar Deep Learning berjalan efektif, guru dapat menerapkan beberapa strategi berikut:

  1. Gunakan pendekatan kontekstual: hubungkan materi dengan pengalaman nyata siswa.
  2. Berikan kebebasan eksplorasi: izinkan siswa menemukan sendiri solusi dari suatu masalah.
  3. Fokus pada proses, bukan hanya hasil: nilai cara berpikir dan kerja sama mereka.
  4. Refleksi rutin; ajak siswa menulis jurnal pembelajaran setelah setiap kegiatan.
  5. Kolaborasi antar guru; bentuk komunitas belajar untuk berbagi praktik baik.

Panduan Mengunduh Perangkat Ajar Deep Learning

Guru dapat mengakses perangkat ajar Deep Learning Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka CP 2025/2026 melalui berbagai platform pendidikan, salah satunya sekdik.com, yang menyediakan:

  • Modul ajar per mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PPKn, PJOK, dan Seni Budaya)
  • Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) siap pakai
  • Contoh proyek Profil Pelajar Pancasila
  • Lembar kerja siswa (LKS) berbasis aktivitas nyata
  • Rubrik penilaian otentik

Setiap perangkat dirancang sesuai panduan Kemendikbudristek dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Menjadi Guru Pembelajar di Era Deep Learning

Guru Kelas 5 SD/MI memegang peran penting dalam membentuk karakter dan pola pikir generasi muda. Melalui perangkat ajar Deep Learning yang lengkap, guru dapat menumbuhkan semangat belajar yang tidak hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pemahaman, kreativitas, dan empati sosial.

Kurikulum Merdeka 2025/2026 memberikan kebebasan dan kepercayaan besar kepada guru untuk berinovasi. Kini saatnya menjadikan kelas sebagai ruang hidup, tempat setiap anak merasa bebas berpikir, bereksperimen, dan tumbuh sesuai potensinya.

Dengan perangkat ajar Deep Learning, guru bukan lagi sekadar pengajar, tetapi menjadi inspirator perubahan yang menyiapkan siswa menghadapi masa depan dengan bekal pengetahuan, karakter, dan keterampilan abad 21.

Pos terkait