Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs (CP 2025/2026) Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8

sekdik.com – Perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia terus bergulir. Memasuki tahun ajaran 2025/2026, Kurikulum Merdeka semakin menekankan pentingnya pembelajaran berbasis teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

Salah satu pendekatan inovatif yang mulai diterapkan adalah Deep Learning, yaitu pembelajaran mendalam yang mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan reflektif.

Bacaan Lainnya

Untuk jenjang SMP/MTs Kelas 8, penerapan Deep Learning bukan sekadar mengenalkan konsep teknologi, tetapi mengembangkan cara berpikir yang lebih terstruktur dan analitis. Melalui perangkat ajar yang dirancang khusus, guru dapat menciptakan proses belajar yang relevan dengan kebutuhan zaman digital.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perangkat ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka (CP 2025/2026), mencakup filosofi pembelajaran, komponen perangkat ajar, contoh penerapan di kelas, hingga manfaat nyata bagi siswa.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs (CP 2025/2026

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  • Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  • Biologi ( UNDUH DI SINI )
  • Ekonomi ( UNDUH DI SINI )
  • Fisika ( UNDUH DI SINI )
  • Geografi ( UNDUH DI SINI )
  • Informatika ( UNDUH DI SINI )
  • IPA ( UNDUH DI SINI )
  • IPAS ( UNDUH DI SINI )
  • Kimia ( UNDUH DI SINI )
  • Matematika ( UNDUH DI SINI )
  • PAI ( UNDUH DI SINI )
  • PJOK ( UNDUH DI SINI )
  • PPKN ( UNDUH DI SINI )
  • Prakarya ( UNDUH DI SINI )
  • Sejarah ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  • Seni Teater ( UNDUH DI SINI )
  • Sosiologi ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Pendidikan

Istilah “Deep Learning” memang populer di dunia teknologi, terutama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun dalam konteks pendidikan, Deep Learning memiliki makna yang berbeda.

Deep Learning mengacu pada strategi pembelajaran mendalam di mana siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi benar-benar memahami konsep, menemukan hubungan antaride, dan mampu menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata.

Menurut penelitian OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), pendekatan pembelajaran mendalam dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan memperkuat daya nalar siswa hingga 40% dibandingkan pembelajaran konvensional.

Dalam Kurikulum Merdeka, Deep Learning diterjemahkan ke dalam empat prinsip utama:

  1. Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik – guru berperan sebagai fasilitator.
  2. Berbasis Proyek dan Penelitian – siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi.
  3. Konektivitas antar Disiplin Ilmu – konsep lintas mata pelajaran saling terintegrasi.
  4. Refleksi dan Kolaborasi – siswa diajak menganalisis, berdiskusi, dan mencipta solusi.

Tujuan Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs

Perangkat ajar Deep Learning Kelas 8 disusun untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran aktif dan kontekstual sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026. Tujuannya meliputi:

  • Membentuk pola pikir kritis dan logis pada peserta didik.
  • Menghubungkan teori akademik dengan situasi nyata di masyarakat.
  • Melatih siswa dalam pemecahan masalah kompleks.
  • Menanamkan sikap kolaboratif dan literasi digital.
  • Mendorong kemandirian belajar dan kemampuan beradaptasi terhadap teknologi.

Dengan perangkat ajar yang komprehensif, guru dapat merancang kegiatan belajar yang tidak hanya menekankan pada hasil, tetapi juga proses berpikir dan refleksi mendalam.

Komponen Lengkap Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 8

Sesuai pedoman dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perangkat ajar Deep Learning Kelas 8 Kurikulum Merdeka terdiri dari beberapa komponen utama:

  1. Modul Ajar
    Dokumen yang menjadi panduan utama guru dalam melaksanakan pembelajaran. Berisi informasi tentang tujuan pembelajaran, langkah kegiatan, profil pelajar Pancasila, dan asesmen formatif serta sumatif.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Menjabarkan kompetensi inti yang harus dicapai siswa pada akhir fase D (kelas 7–9). CP 2025/2026 menekankan kemampuan berpikir komputasional, literasi digital, dan eksplorasi ide berbasis riset.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Disusun berdasarkan CP, TP membantu guru menurunkan kompetensi menjadi kegiatan yang lebih konkret dan terukur.
  4. Asesmen Pembelajaran
    Asesmen Deep Learning tidak hanya berupa tes, tetapi juga penilaian proyek, portofolio, dan observasi reflektif. Ini membantu guru memahami proses berpikir siswa, bukan hanya hasil akhir.
  5. Bahan Ajar dan Media Digital
    Materi pembelajaran berbentuk teks, video, simulasi interaktif, dan dataset mini yang membantu siswa mempraktikkan konsep secara langsung.
  6. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
    LKPD Deep Learning dirancang dengan pendekatan inquiry dan project-based, mendorong eksplorasi serta kreativitas siswa.
  7. Panduan Guru dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP/Modul Ajar Harian)
    Panduan ini menjelaskan strategi mengajar, metode diskusi, hingga cara menilai hasil pembelajaran secara holistik.

Contoh Penerapan Deep Learning di Kelas 8

Mari kita lihat bagaimana pendekatan ini diterapkan dalam mata pelajaran yang berbeda:

1. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Guru mengajak siswa menganalisis perubahan iklim dengan data suhu global. Siswa mempelajari cara AI memprediksi cuaca menggunakan model pembelajaran mesin sederhana. Proyek ini melatih mereka memahami data, berpikir ilmiah, dan menulis laporan hasil pengamatan.

2. Bahasa Indonesia
Siswa diminta membuat artikel atau teks argumentatif berdasarkan hasil riset sederhana. Melalui aktivitas ini, mereka belajar berpikir kritis, mengolah data, dan menyusun argumen logis seperti ilmuwan.

3. Matematika
Guru memperkenalkan konsep statistika dengan dataset riil, seperti jumlah penduduk, data cuaca, atau hasil survei sosial. Siswa kemudian diminta menemukan pola dan membuat interpretasi visual berupa grafik digital.

4. Informatika
Proyek Deep Learning dapat berupa pelatihan model AI sederhana menggunakan platform visual seperti Teachable Machine. Siswa belajar logika pemrograman, klasifikasi gambar, dan etika penggunaan data.

Kelebihan dan Manfaat Pembelajaran Deep Learning

Penerapan perangkat ajar Deep Learning terbukti membawa dampak positif terhadap kualitas pendidikan. Berdasarkan hasil uji coba Kurikulum Merdeka di beberapa sekolah penggerak tahun 2023–2024, ditemukan bahwa:

  • 78% siswa lebih aktif dalam kegiatan diskusi dan eksplorasi.
  • 70% guru merasa lebih mudah dalam menilai kemampuan berpikir kritis siswa.
  • 85% siswa menunjukkan peningkatan literasi digital dan rasa ingin tahu ilmiah.

Selain itu, pembelajaran mendalam juga mendorong siswa untuk:

  • Berpikir lintas bidang ilmu.
  • Membangun empati terhadap isu sosial dan lingkungan.
  • Mengembangkan kebiasaan refleksi diri dan inovasi.

Dengan demikian, Deep Learning bukan sekadar metode baru, tetapi paradigma belajar masa depan yang menyiapkan siswa menghadapi dunia yang terus berubah.

Panduan Guru dalam Mengimplementasikan Deep Learning

Agar pembelajaran berjalan optimal, guru perlu mengikuti beberapa langkah strategis berikut:

  1. Rancang pembelajaran berbasis masalah nyata (problem-based learning).
  2. Gunakan pendekatan lintas disiplin (integrated learning).
  3. Dorong siswa untuk melakukan riset sederhana.
  4. Gunakan alat bantu digital seperti Google Classroom, Canva, atau Padlet.
  5. Ajak siswa melakukan refleksi di akhir pembelajaran.

Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan perangkat ajar digital dari sekdik.com yang sudah disesuaikan dengan CP 2025/2026 dan mudah diadaptasi untuk berbagai konteks sekolah.

Perangkat ajar Deep Learning Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka CP 2025/2026 merupakan inovasi pendidikan yang menggabungkan teknologi, riset, dan refleksi dalam satu ekosistem belajar.

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang membimbing siswa memahami dunia dengan cara yang lebih dalam.

Dengan perangkat ajar yang terstruktur, asesmen autentik, dan media pembelajaran interaktif, sekolah dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup dan bermakna.

Deep Learning bukan hanya tren sesaat, melainkan langkah nyata menuju pendidikan abad ke-21 yang membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat kreatif, kritis, dan berintegritas.

Pos terkait