Perangkat Ajar Deep Learning PPKN Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning PPKN

sekdik.com – Kurikulum Merdeka menjadi tonggak perubahan besar dalam sistem pendidikan Indonesia, menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan berorientasi pada kompetensi.

Salah satu pendekatan yang mendukung semangat tersebut adalah Deep Learning, yakni pembelajaran mendalam yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, reflektif, dan bermakna.

Bacaan Lainnya

Dalam konteks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), perangkat ajar berbasis Deep Learning tidak hanya menanamkan nilai-nilai moral dan kebangsaan, tetapi juga melatih keterampilan berpikir etis, kolaboratif, serta tanggung jawab sosial.

Artikel ini membahas secara komprehensif tentang Perangkat Ajar Deep Learning PPKN Kurikulum Merdeka, mencakup konsep, struktur, prinsip perancangan, hingga contoh implementasi dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Download Perangkat Ajar Deep Learning PPKN

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning PPKN berdasarkan kelasnya, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Kelas 1 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 2 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 7 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 8 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 9 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Konsep Dasar Perangkat Ajar Deep Learning dalam PPKN

Perangkat ajar merupakan sekumpulan dokumen yang digunakan guru untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar meliputi modul ajar, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta asesmen formatif dan sumatif.

Deep Learning, menurut Fullan dan Langworthy (2014), mengacu pada proses pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan karakter.

Dalam pembelajaran PPKN, Deep Learning menekankan keterhubungan antara konsep-konsep kewarganegaraan dengan kehidupan nyata peserta didik.

Prinsip utama Deep Learning pada mata pelajaran PPKN antara lain:

  1. Mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan situasi sosial dan moral di lingkungan sekitar.
  2. Mengembangkan kemampuan reflektif untuk memahami peran sebagai warga negara yang aktif.
  3. Melatih peserta didik dalam mengambil keputusan etis dan bertanggung jawab.
  4. Mengintegrasikan kegiatan berbasis proyek sosial dan kolaboratif.
  5. Mendorong pembelajaran transformatif untuk membentuk karakter kebangsaan.

Komponen Utama Perangkat Ajar Deep Learning PPKN

Perangkat ajar PPKN Kurikulum Merdeka yang menerapkan Deep Learning terdiri dari beberapa komponen penting:

1. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP adalah peta konsep yang menjelaskan urutan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Dalam konteks Deep Learning, ATP PPKN harus memuat:

  • Capaian Pembelajaran (CP) yang relevan dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
  • Alur logis antar elemen seperti nilai moral, hak dan kewajiban warga negara, serta tanggung jawab sosial.
  • Fokus pada kegiatan analisis isu-isu aktual seperti keberagaman, demokrasi, dan hak asasi manusia.

2. Modul Ajar PPKN Deep Learning

Modul ajar merupakan dokumen operasional pembelajaran yang disusun untuk memandu guru dan peserta didik. Komponen dalam modul ajar meliputi:

  • Tujuan pembelajaran yang mengandung unsur berpikir tingkat tinggi (HOTS).
  • Materi yang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari.
  • Aktivitas pembelajaran berbasis diskusi, proyek sosial, dan refleksi.
  • Penilaian autentik yang menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara seimbang.

3. Asesmen dan Refleksi

Asesmen dalam Deep Learning tidak sekadar mengukur hasil, tetapi juga memfasilitasi proses berpikir peserta didik. Bentuk asesmen dapat berupa:

  • Penilaian formatif: observasi sikap, jurnal refleksi, pertanyaan terbuka.
  • Penilaian sumatif: proyek kewarganegaraan, debat nilai, atau studi kasus.
  • Refleksi guru dan peserta didik untuk memperbaiki strategi pembelajaran selanjutnya.

Strategi Guru dalam Menerapkan Deep Learning PPKN

Guru memiliki peran strategis dalam menghidupkan semangat Deep Learning di kelas. Berdasarkan pendekatan Kurikulum Merdeka, berikut strategi efektif yang dapat diterapkan:

  1. Mengintegrasikan Isu Aktual
    Gunakan isu sosial, politik, atau lingkungan terkini untuk mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan nyata. Misalnya, membahas etika digital dan tanggung jawab warga dalam media sosial.
  2. Pembelajaran Berbasis Proyek Sosial (Project-Based Learning)
    Ajak peserta didik melakukan proyek kewarganegaraan seperti kampanye kebersihan lingkungan, sosialisasi nilai toleransi, atau simulasi musyawarah.
  3. Pendekatan Reflektif dan Dialogis
    Dorong peserta didik untuk menyampaikan pandangan dan merenungkan nilai-nilai kebangsaan melalui kegiatan diskusi, jurnal pribadi, atau debat.
  4. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
    Gunakan platform digital seperti Google Classroom atau Canva Education untuk membuat materi interaktif yang mendukung analisis nilai-nilai Pancasila secara visual dan menarik.
  5. Kolaborasi Antarmata Pelajaran
    Integrasikan PPKN dengan pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia (untuk debat dan argumentasi) atau IPS (untuk memahami konteks sosial).

Contoh Penerapan Deep Learning dalam PPKN Kelas 9 SMP

Tema: “Menjaga Persatuan di Era Digital”

Fokus Pembelajaran:
Peserta didik mampu menganalisis peran warga negara dalam menjaga kerukunan dan menghormati perbedaan di media sosial.

Langkah Pembelajaran:

  1. Eksplorasi Konsep: Guru memfasilitasi diskusi tentang fenomena ujaran kebencian dan penyebaran hoaks.
  2. Refleksi Nilai: Peserta didik menulis jurnal tentang pengalaman pribadi dalam berinteraksi di media sosial.
  3. Aksi Nyata: Siswa membuat kampanye digital bertema “Bijak Bermedia Sosial” dan mempresentasikan hasilnya di kelas.
  4. Evaluasi dan Umpan Balik: Guru memberikan penilaian berdasarkan keterlibatan, kreativitas, dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan.

Melalui kegiatan tersebut, peserta didik tidak hanya memahami konsep toleransi, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung. Inilah esensi dari pembelajaran mendalam dalam Kurikulum Merdeka.

Hubungan Deep Learning dan Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan utama dari Kurikulum Merdeka. Terdiri dari enam dimensi utama: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Deep Learning sangat relevan dengan keenam dimensi tersebut karena menekankan proses pembelajaran yang:

  • Menumbuhkan pemikiran kritis dan etis melalui analisis nilai-nilai Pancasila.
  • Mendorong gotong royong melalui proyek kolaboratif.
  • Membentuk kemandirian belajar melalui refleksi dan eksplorasi diri.
  • Mengembangkan kreativitas dalam mengekspresikan gagasan kebangsaan.

Dengan demikian, perangkat ajar Deep Learning PPKN berfungsi sebagai jembatan antara teori dan praktik untuk mewujudkan karakter pelajar yang utuh sesuai visi pendidikan nasional.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi

Meskipun pendekatan Deep Learning menawarkan banyak keunggulan, penerapannya di lapangan sering menemui kendala. Beberapa tantangan umum antara lain:

  • Guru belum familiar dengan desain pembelajaran berbasis refleksi.
  • Terbatasnya sumber belajar yang kontekstual dan digital.
  • Waktu pembelajaran yang singkat dibanding kompleksitas materi.

Untuk mengatasi hal tersebut, solusi yang dapat diterapkan mencakup:

  1. Pelatihan Guru Berkelanjutan tentang perancangan modul ajar berbasis Deep Learning.
  2. Kolaborasi antar sekolah dalam berbagi praktik baik dan sumber belajar digital.
  3. Pemanfaatan teknologi pendidikan seperti Learning Management System (LMS) untuk efisiensi proses belajar.
  4. Penyusunan modul ajar tematik agar pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan peserta didik.

Perangkat Ajar Deep Learning PPKN Kurikulum Merdeka merupakan inovasi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan konseptual, tetapi juga membentuk karakter, empati sosial, dan tanggung jawab warga negara.

Melalui perangkat ajar yang terencana dengan baik, guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan berorientasi pada pembentukan Profil Pelajar Pancasila.

Dalam jangka panjang, penerapan Deep Learning di mata pelajaran PPKN akan membantu mewujudkan generasi muda yang kritis, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Pos terkait