Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah

sekdik.com – Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, fleksibel, dan kontekstual. Salah satu inovasi yang kini mulai diintegrasikan ke dalam proses belajar mengajar adalah pendekatan Deep Learning atau pembelajaran mendalam.

Dalam konteks mata pelajaran Sejarah, perangkat ajar berbasis Deep Learning dirancang untuk membantu siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga memahami makna, nilai, dan keterkaitan peristiwa sejarah dengan kehidupan masa kini.

Bacaan Lainnya

Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Terlengkap Kurikulum Merdeka, mulai dari konsep, struktur, manfaat, hingga contoh implementasinya di kelas.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah berdasarkan kelasnya, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Deep Learning dalam pendidikan bukan sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan (AI), tetapi juga pendekatan pedagogis yang menekankan pemahaman mendalam atas suatu konsep melalui proses berpikir kritis, refleksi, dan koneksi lintas disiplin ilmu.

Dalam pembelajaran Sejarah, Deep Learning mengarahkan siswa untuk:

  1. Menggali makna di balik peristiwa sejarah.
  2. Mengembangkan kemampuan berpikir kronologis dan kausalitas.
  3. Menilai nilai moral dan kebangsaan dari peristiwa masa lalu.
  4. Menghubungkan pengalaman sejarah dengan isu sosial kontemporer.

Pendekatan ini selaras dengan Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan nilai-nilai kritis, mandiri, dan berkepribadian global.

Landasan Kurikulum Merdeka dan Integrasi Deep Learning

Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi guru untuk merancang perangkat ajar yang adaptif dan kontekstual.

Berdasarkan Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka (Kemendikbudristek, 2023), guru diharapkan mampu menyusun modul ajar yang mengintegrasikan kompetensi berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) dengan konteks kehidupan nyata.

Dalam konteks ini, perangkat ajar Deep Learning Sejarah dirancang mengikuti struktur:

  1. Capaian Pembelajaran (CP): Menjelaskan tujuan akhir pembelajaran.
  2. Tujuan Pembelajaran (TP): Ditetapkan berdasarkan kemampuan yang harus dicapai siswa.
  3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Menunjukkan tahapan belajar siswa dari pemahaman dasar hingga analisis mendalam.
  4. Kegiatan Pembelajaran: Aktivitas yang mendorong siswa mengeksplorasi, berdiskusi, dan merefleksikan makna sejarah.
  5. Asesmen Pembelajaran: Mengukur ketercapaian hasil belajar berdasarkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.

Dengan integrasi Deep Learning, guru dapat menggunakan berbagai media digital seperti peta interaktif, simulasi peristiwa sejarah, hingga analisis dokumen sejarah menggunakan AI untuk membantu siswa memahami konteks peristiwa lebih mendalam.

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah

Perangkat ajar Deep Learning Sejarah dalam Kurikulum Merdeka memiliki komponen utama sebagai berikut:

  1. Identitas Modul Ajar: Mencakup jenjang pendidikan, fase, dan tema pembelajaran.
  2. Capaian Pembelajaran: Mengacu pada panduan resmi Kemendikbudristek yang menekankan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  3. Pemetaan Kompetensi: Menjelaskan keterkaitan antara elemen berpikir sejarah, kronologi, dan interpretasi.
  4. Kegiatan Pembelajaran Deep Learning:
    • Eksplorasi (siswa menelusuri sumber sejarah dan bukti primer)
    • Elaborasi (diskusi mendalam, perbandingan sumber, dan interpretasi)
    • Refleksi (penyimpulan nilai dan relevansi sejarah dengan kehidupan masa kini)
  5. Media dan Sumber Belajar: Buku teks digital, video dokumenter, AI-based history map, hingga arsip digital nasional.
  6. Asesmen Formatif dan Sumatif: Mengukur kemampuan berpikir historis dan penalaran mendalam.

Dengan pendekatan ini, guru dapat mengubah pembelajaran Sejarah dari sekadar hafalan menjadi eksplorasi bermakna yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan nasionalisme.

Contoh Implementasi Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah

Salah satu contoh penerapan perangkat ajar Deep Learning Sejarah adalah pada tema “Perjuangan Nasional Indonesia Abad ke-20”.

Langkah-langkah pembelajarannya meliputi:

  1. Eksplorasi: Siswa mempelajari arsip digital tentang organisasi pergerakan nasional (Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij).
  2. Analisis Mendalam: Menggunakan pendekatan Deep Learning, siswa membandingkan visi dan strategi perjuangan setiap organisasi.
  3. Integrasi AI: Guru memanfaatkan aplikasi pembelajaran digital untuk menganalisis teks sejarah, mengidentifikasi tokoh, dan menelusuri sumber referensi otentik.
  4. Refleksi Kritis: Siswa menulis esai singkat tentang nilai perjuangan dan relevansinya dengan tantangan bangsa masa kini.

Model ini membantu siswa mengembangkan keterampilan historical thinking, yaitu kemampuan menafsirkan peristiwa masa lalu dengan perspektif multidimensional.

Manfaat Penggunaan Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Berdasarkan hasil penelitian dari Journal of Educational Research (2022), penerapan Deep Learning dalam pembelajaran sejarah terbukti meningkatkan:

  1. Retensi Pengetahuan: Siswa lebih mudah mengingat fakta dan makna sejarah karena dipelajari melalui konteks dan refleksi.
  2. Kemampuan Berpikir Kritis: Siswa mampu menganalisis sebab-akibat dan menilai sumber sejarah secara objektif.
  3. Keterampilan Literasi Digital: Penggunaan teknologi AI melatih siswa beradaptasi dengan era digital.
  4. Pembentukan Karakter: Refleksi terhadap nilai perjuangan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan tanggung jawab sosial.

Selain itu, guru juga terbantu dalam memantau perkembangan belajar siswa secara personal melalui sistem pembelajaran adaptif berbasis AI.

Strategi Guru dalam Mengembangkan Perangkat Ajar Deep Learning

Guru memiliki peran sentral dalam mengembangkan perangkat ajar yang efektif. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  1. Integrasi Teknologi Digital: Gunakan platform seperti Google Classroom, Kahoot!, dan AI Chat Tools untuk diskusi sejarah.
  2. Pendekatan Inkuiri: Dorong siswa untuk mengajukan pertanyaan kritis dan menemukan jawaban melalui sumber sejarah primer.
  3. Kolaborasi Interdisipliner: Hubungkan materi sejarah dengan geografi, sosiologi, dan teknologi.
  4. Refleksi Personal: Ajak siswa menulis jurnal reflektif mengenai pelajaran moral dari peristiwa sejarah.
  5. Asesmen Otentik: Gunakan rubrik penilaian berbasis proses berpikir dan partisipasi aktif, bukan hanya hasil akhir.

Dengan demikian, perangkat ajar Deep Learning tidak hanya menjadi dokumen administratif, tetapi juga alat pedagogis yang dinamis.

Tantangan dan Solusi Implementasi

Penerapan Deep Learning dalam pembelajaran Sejarah menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan akses teknologi di sekolah, kesiapan guru dalam literasi digital, serta minimnya sumber sejarah interaktif.

Solusi yang dapat diterapkan antara lain:

  1. Pelatihan Guru: Pemerintah dan dinas pendidikan dapat mengadakan pelatihan integrasi AI dan Deep Learning dalam kurikulum.
  2. Pemanfaatan Sumber Terbuka: Guru dapat memanfaatkan platform seperti Google Arts & Culture, Perpusnas Digital, dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
  3. Kolaborasi Komunitas Pendidikan: Membangun forum guru sejarah berbasis digital untuk berbagi praktik baik.

Dengan langkah-langkah tersebut, implementasi Deep Learning Sejarah akan lebih merata dan berkelanjutan.

Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah dalam Kurikulum Merdeka merupakan inovasi penting dalam pendidikan abad ke-21. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami sejarah secara mendalam, berpikir kritis, serta menumbuhkan kesadaran kebangsaan yang kuat.

Dengan dukungan teknologi AI, guru dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif, kontekstual, dan bermakna. Sejarah tidak lagi hanya dihafal, tetapi dipahami sebagai bagian dari refleksi identitas bangsa dan pembelajaran masa depan.

Melalui kolaborasi antara guru, teknologi, dan kebijakan pendidikan, perangkat ajar Deep Learning Sejarah dapat menjadi tonggak penting menuju sistem pendidikan Indonesia yang adaptif, humanis, dan berdaya saing global.

Pos terkait