Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI Terlengkap

Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4

sekdik.com – Dalam era transformasi digital pendidikan, perangkat ajar berbasis Deep Learning menjadi inovasi penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SD/MI. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran aktif, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik.

Dengan memanfaatkan pendekatan Deep Learning, guru dapat membimbing siswa untuk berpikir kritis, memahami makna teks secara mendalam, serta mengembangkan kemampuan literasi dan komunikasi yang komprehensif.

Bacaan Lainnya

Artikel ini mengulas secara mendalam tentang perangkat ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka terbaru.

Pembahasan meliputi struktur perangkat ajar, komponen utama, strategi pembelajaran, serta penerapan teknologi AI dalam mendukung kegiatan belajar mengajar.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 4 SD/MI berdasarkan kelasnya, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
  • Capaian Pembelajaran (CP)
  • Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
  • Modul Ajar (MA)
  • Prota
  • Promes

Konsep Deep Learning dalam Pendidikan Bahasa Indonesia

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan hanya terkait kecerdasan buatan, tetapi juga proses pembelajaran mendalam (deep learning process).

Menurut penelitian dari Hattie (2021), pembelajaran mendalam terjadi ketika siswa tidak sekadar menghafal, tetapi memahami hubungan antar konsep dan menerapkannya dalam konteks nyata.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Deep Learning mengarahkan siswa untuk:

  1. Memahami makna teks secara kontekstual.
  2. Menganalisis unsur bahasa, struktur teks, dan gaya penulisan.
  3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
  4. Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan ini, perangkat ajar bukan hanya berfungsi sebagai panduan mengajar, tetapi juga sebagai sarana membangun kesadaran literasi, komunikasi, dan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Struktur Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Kurikulum Merdeka

Perangkat ajar yang baik harus mencerminkan komponen utama Kurikulum Merdeka, mencakup elemen-elemen berikut:

  1. Capaian Pembelajaran (CP)
    Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 berfokus pada kemampuan memahami, menganalisis, dan mengekspresikan pikiran melalui bahasa lisan dan tulisan. Siswa diarahkan untuk mampu membaca teks naratif dan informatif sederhana, menulis karangan dengan struktur yang benar, serta berkomunikasi secara sopan dan efektif.
  2. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Tujuan pembelajaran dijabarkan dari CP dan dirancang untuk tiap pertemuan. Contohnya:
    • Siswa dapat mengidentifikasi ide pokok dalam teks bacaan.
    • Siswa dapat menulis paragraf deskriptif dengan ejaan yang benar.
    • Siswa dapat menyampaikan pendapat secara lisan dengan bahasa yang santun.
  3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
    ATP disusun secara sistematis dari kemampuan dasar hingga kompleks. Misalnya, dari mengenal struktur kalimat, memahami paragraf, hingga menulis teks informatif sederhana.
  4. Modul Ajar Deep Learning
    Modul ajar mencakup komponen penting seperti identitas, CP, TP, langkah pembelajaran, asesmen, refleksi, serta diferensiasi belajar. Modul ini menggunakan strategi aktif seperti project-based learning, problem-solving, dan reflective discussion.
  5. Asesmen dan Refleksi Pembelajaran
    Penilaian dilakukan secara formatif dan sumatif untuk menilai keterampilan bahasa, pemahaman teks, serta kemampuan berpikir kritis siswa. Guru juga dapat memanfaatkan alat asesmen digital berbasis AI seperti Google Forms atau platform interaktif untuk evaluasi otomatis.

Integrasi Teknologi dan AI dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kurikulum Merdeka membuka ruang inovasi untuk integrasi teknologi pendidikan. Deep Learning berbasis AI membantu guru menganalisis hasil belajar siswa dengan lebih cepat dan akurat.

Contohnya, sistem AI dapat mendeteksi kesalahan ejaan, tata bahasa, atau struktur kalimat pada hasil tulisan siswa.

Selain itu, aplikasi berbasis NLP (Natural Language Processing) seperti ChatGPT atau Grammarly Education dapat digunakan untuk:

  • Memberikan umpan balik otomatis terhadap tulisan siswa.
  • Membantu guru merancang latihan bahasa adaptif.
  • Melatih siswa dalam keterampilan membaca pemahaman melalui simulasi percakapan.

Studi UNESCO (2023) menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran bahasa meningkatkan retensi belajar hingga 40% dibandingkan metode konvensional, terutama ketika dikombinasikan dengan strategi pembelajaran aktif dan kontekstual.

Strategi Pembelajaran Deep Learning Bahasa Indonesia

Berikut beberapa strategi pembelajaran Deep Learning yang efektif diterapkan pada kelas 4 SD/MI:

  1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    Siswa membuat proyek menulis cerita rakyat daerahnya, kemudian mempresentasikannya secara lisan. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menulis, berbicara, dan memahami konteks budaya lokal.
  2. Diskusi Reflektif (Reflective Discussion)
    Guru memfasilitasi diskusi kelompok untuk membahas pesan moral dalam cerita. Siswa diajak mengaitkan isi teks dengan pengalaman pribadi sehingga terjadi proses pembelajaran mendalam.
  3. Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
    Melalui kerja kelompok, siswa saling membantu memahami teks dan memperbaiki tulisan. Pendekatan ini mendorong empati, tanggung jawab, dan komunikasi efektif.
  4. Penggunaan Media Interaktif
    Video pembelajaran, podcast bahasa, dan aplikasi membaca digital membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru dapat menggunakan media seperti StoryWeaver, Rumah Belajar, atau Canva for Education untuk merancang kegiatan kreatif.

Contoh Struktur Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4

Identitas Modul
Satuan Pendidikan: SD/MI
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas: IV (Empat)
Fase: B
Topik: Menulis Paragraf Deskriptif
Durasi: 3 Pertemuan (6 JP)

Capaian Pembelajaran:
Siswa mampu memahami dan menulis teks deskriptif sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang benar.

Tujuan Pembelajaran:

  1. Siswa dapat mengenali ciri-ciri teks deskriptif.
  2. Siswa dapat menulis teks tentang lingkungan sekolah.
  3. Siswa dapat mempresentasikan hasil tulisan di depan kelas.

Langkah Pembelajaran:

  1. Pendahuluan: Guru memutar video pendek tentang lingkungan sekolah.
  2. Inti: Siswa menulis paragraf deskriptif berdasarkan pengamatan langsung.
  3. Refleksi: Siswa membacakan hasil karya dan menerima umpan balik.

Asesmen:
Penilaian dilakukan pada aspek isi, struktur teks, dan ejaan dengan rubrik penilaian yang jelas.

Dampak Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa

Penerapan Deep Learning terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Berdasarkan penelitian Kemendikbudristek (2024), sekolah yang menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam menunjukkan peningkatan literasi membaca sebesar 35% dibandingkan sekolah konvensional.

Selain itu, Deep Learning mendukung pengembangan profil pelajar Pancasila, terutama dalam aspek bernalar kritis, kreatif, dan bergotong royong. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi dan metode pembelajaran modern dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai pendidikan nasional.

Perangkat ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI dalam Kurikulum Merdeka merupakan inovasi strategis yang memadukan pedagogi modern, teknologi AI, dan nilai karakter bangsa.

Guru tidak lagi hanya menjadi penyampai materi, melainkan fasilitator pembelajaran yang menginspirasi siswa untuk berpikir, berkarya, dan berbahasa secara bermakna.

Dengan rancangan perangkat ajar yang komprehensif meliputi capaian pembelajaran, tujuan, modul ajar, dan asesmen berbasis teknologi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar dapat menjadi lebih hidup, relevan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Perangkat ini tidak hanya menyiapkan siswa untuk mahir berbahasa, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir mendalam, empati sosial, serta semangat literasi yang berkelanjutan.

Pos terkait