sekdik.com – Dalam era pendidikan abad ke-21, pendekatan pembelajaran tidak lagi sekadar berfokus pada hafalan, melainkan pada pemahaman mendalam, kemampuan berpikir kritis, dan kolaborasi. Salah satu inovasi yang mendukung hal ini adalah penggunaan perangkat ajar berbasis Deep Learning.
Artikel ini membahas secara komprehensif tentang perangkat ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran aktif, kontekstual, dan berpihak pada peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan perangkat ajar sesuai karakteristik peserta didik dan konteks satuan pendidikan.
Melalui integrasi prinsip Deep Learning, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk menumbuhkan keterampilan literasi, komunikasi, serta pemahaman budaya bahasa secara mendalam dan aplikatif.
Download Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 9 SMP/MTs berdasarkan kelasnya, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
- Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
- Capaian Pembelajaran (CP)
- Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
- Modul Ajar (MA)
- Prota
- Promes
Konsep Dasar Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan berarti teknologi kecerdasan buatan, melainkan pendekatan pembelajaran mendalam yang berfokus pada keterkaitan konsep, refleksi, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Menurut penelitian oleh Hattie (2020), pembelajaran yang bersifat mendalam mampu meningkatkan retensi dan transfer pengetahuan lebih dari 30% dibandingkan pembelajaran permukaan.
Prinsip ini selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kompetensi berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Deep Learning melibatkan analisis teks, produksi karya tulis, refleksi terhadap makna, serta komunikasi efektif melalui berbagai media.
Siswa diajak tidak hanya memahami isi bacaan, tetapi juga mengaitkan pesan dengan pengalaman dan nilai-nilai kehidupan.
Komponen Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kelas 9
Perangkat ajar Deep Learning disusun secara sistematis agar mendukung capaian pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka. Beberapa komponen penting yang termasuk di dalamnya adalah:
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 difokuskan pada penguasaan keterampilan berbahasa dan bersastra. Peserta didik diharapkan mampu:
- Menganalisis isi dan struktur teks naratif, deskriptif, argumentatif, dan eksposisi.
- Menghasilkan teks tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan dan struktur teks.
- Menyajikan gagasan secara lisan dengan bahasa yang efektif, sopan, dan sesuai konteks.
- Merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra dan non-sastra.
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
ATP disusun berdasarkan urutan logis dari pembelajaran yang sederhana ke kompleks. Contohnya:
- Minggu 1–3: Mengidentifikasi ide pokok dan informasi penting dari teks eksposisi.
- Minggu 4–6: Menyusun teks eksposisi dengan bahasa yang efektif.
- Minggu 7–10: Menganalisis gaya bahasa dan makna tersirat dalam puisi atau cerpen.
ATP membantu guru dalam merancang alur pembelajaran yang berkesinambungan dan sesuai konteks.
3. Tujuan Pembelajaran (TP)
Setiap tujuan pembelajaran diformulasikan berdasarkan indikator yang dapat diukur. Misalnya:
- Peserta didik mampu menulis teks eksposisi dengan struktur yang lengkap dan bahasa yang baku.
- Peserta didik dapat mengidentifikasi majas dalam puisi dan menjelaskan maknanya.
4. Modul Ajar
Modul ajar merupakan panduan lengkap kegiatan belajar mengajar yang berisi:
- Tujuan pembelajaran
- Kegiatan pembelajaran berbasis proyek
- Materi pendukung (teks bacaan, media digital, video, atau infografis)
- Asesmen formatif dan sumatif
- Refleksi peserta didik
Modul ajar Deep Learning Bahasa Indonesia biasanya dikembangkan dengan pendekatan Project Based Learning (PjBL) dan Discovery Learning, agar siswa dapat belajar secara aktif dan kreatif.
5. Asesmen dan Instrumen Evaluasi
Penilaian dalam Kurikulum Merdeka menekankan pada asesmen autentik. Guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses belajar. Bentuk asesmen dapat berupa:
- Portofolio tulisan atau proyek bahasa
- Penilaian kinerja (performance assessment)
- Umpan balik reflektif dari guru dan teman sebaya
Asesmen ini membantu guru memahami perkembangan kompetensi literasi dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Strategi Implementasi Deep Learning di Kelas
Agar perangkat ajar Deep Learning berjalan efektif, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif. Beberapa di antaranya adalah:
Pembelajaran Kontekstual
Guru mengaitkan materi Bahasa Indonesia dengan isu aktual seperti literasi digital, budaya lokal, atau lingkungan. Misalnya, analisis teks eksposisi tentang perubahan iklim atau teknologi komunikasi modern.
Diskusi dan Kolaborasi
Kegiatan diskusi kelompok kecil atau peer review mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berani menyampaikan pendapat. Kolaborasi ini memperkuat keterampilan komunikasi dan empati.
Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa dapat membuat proyek seperti majalah digital, vlog sastra, atau pementasan drama pendek. Aktivitas ini meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan aplikatif.
Refleksi Pembelajaran
Setiap akhir sesi, guru mengajak siswa untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan nyata. Hal ini memperkuat konsep metakognitif dalam Deep Learning.
Contoh Penerapan Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 9
Sebagai ilustrasi, berikut contoh penerapan perangkat ajar Deep Learning untuk topik “Menulis Teks Eksposisi”:
Topik: Dampak Penggunaan Media Sosial pada Remaja
Fokus Kompetensi: Menyusun teks eksposisi dengan struktur yang tepat dan bahasa yang efektif.
Langkah Pembelajaran:
- Guru menampilkan video singkat tentang perilaku remaja di media sosial.
- Siswa berdiskusi tentang dampak positif dan negatif media sosial.
- Siswa mengumpulkan data dari artikel, wawancara, atau observasi.
- Siswa menulis teks eksposisi dan mempresentasikannya.
- Guru memberi umpan balik berdasarkan rubrik penilaian.
- Siswa melakukan refleksi diri terkait peran media sosial dalam kehidupan mereka.
Pendekatan ini bukan hanya melatih keterampilan menulis, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan tanggung jawab digital.
Manfaat Penggunaan Perangkat Ajar Deep Learning
Berdasarkan hasil penelitian oleh OECD (2022), penerapan pembelajaran berbasis Deep Learning meningkatkan hasil literasi siswa hingga 25% dibandingkan metode tradisional. Dalam konteks Bahasa Indonesia, manfaat utamanya meliputi:
- Penguatan kompetensi literasi membaca dan menulis.
- Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
- Pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna.
- Pengembangan karakter seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kejujuran akademik.
Selain itu, perangkat ajar Deep Learning mendukung visi Merdeka Belajar yang dicanangkan Kemendikbudristek untuk menciptakan pelajar Pancasila: bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia.
Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka merupakan inovasi penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Indonesia.
Dengan mengintegrasikan prinsip berpikir mendalam, asesmen autentik, dan pembelajaran berbasis proyek, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi guru untuk berinovasi dalam merancang pembelajaran yang berpihak pada murid. Melalui perangkat ajar yang terencana, siswa tidak hanya mampu memahami bahasa, tetapi juga memaknai kehidupan melalui bahasa.






